MATERI RINGKAS BAHAN TRAINING 1150A DVOR


PMDT (Portable Maintenance Data Terminal)

Untuk pengoperasian system 1150A DVOR /1119A DME dengan laptob (PMDT) langkah-langkahnya adalah sbb :


  • Hubungkan kabel USB dari PMDT (laptob) ke ‘USB port’ di RMS card transmitter.
  • Pilih ‘icon’ (simbol) PMDT di layar monitor, click 2x tombol sebelah kiri touch pad, maka anak muncul tampilan SELEX SISTEMI INTEGRATI.
  • Pastikan port nya sudah benar dengan: [System>>PMDT Setup>> Direct COM port], pilih port yang sesuai !


Setelah itu selesai, lalu untuk koneksi dengan system DVOR, mulai lagi dengan : [System>>Connect>>Serial/USB], lalu akan muncul permintaan :



Login : maaf tidak di publikasi

Password :  maaf tidak di publikasi [Enter]

Akan muncul tampilan di layar PMDT :

[Connected] (warna hijau)


Tampilan-Tampilan Penting Untuk Mengetahui Status 1150A DVOR Trasnmitter

1. Monitors (atau Monitor 1/2) >> Data >> Integral :   

Berupa informasi terpenting semua data dari system transmitter yang menjadi acuan kita untuk maintenance system. Tidak ada adjustment yang dapat dilakukan disini, hanya untuk melihat apa yang terjadi dengan transmitter.
Akan menampilkan data-data :

  • Azimuth Angle

Berupa informasi (….⁰) yang menyatkan posisi antenna NFM (Near Field Monitor). Posisi antenna NFM ini dapat diletakkan dimana saja, dan jarak standar dari antenna carrier adalah 92 meter (300 feet).
  • 30 Hz Modulation
Berupa informasi (ex.30%), % modulasi dari sinyal 30 Hz AM (reference signal) yang dipancarkan oleh antenna carrier.
  • 9960 Hz Modulation
Berupa informasi (ex.30%), % modulasi dari sinyal subcarrier 9960 Hz (variable signal) yang dipancarkan oleh antenna sideband dengan rotasi 30 putaran/detik (yang akan menghasilkan sinyal 30 Hz FM).
  • Deviation
Berupa informasi (ex. 16.0), yaitu deviation ratio dari ‘deviation frequency/modulating frequency’, yaitu 480Hz/30Hz = 16.0)
  • RF Level
Berupa informasi level tegangan 2.5 Vdc dari composite signal. Data yang ditampilkan adalah (0.0 dB).
  • Ident Modulation
Berupa informasi (ex. 8.0%), % modulasi dari ident tone (1020 Hz) yang dipancarkan oleh antenna carrier.

  • Ident Status
Berupa informasi yang menyatakan apakah ‘Ident’ ada atau tidak. Tampilan berupa [NORMAL, atau NO IDENT].
  • Ident Code
Berupa informasi ident (ex. PLW untuk Palu) dari DVOR.
  • TX Power
Berupa informasi data carrier output power (range dapat disetting dari 50 W – 100 W).

  • Tx Frequency
Berupa informasi frequency carrier dari DVOR (ex. Palu 116.0MHz).
  • Tx Frequency Error

2. [Monitors>>Configuration>>Alarm Limits] : 
Tempat kita untuk setting batas data berupa ‘alarm limits’ (alarm low, pre alarm low, pre alarm high, alarm high). Adjustment yang dilakukan disini TIDAK akan mengubah parameter dari transmitter (tidak akan mengubah pancaran/performansi signal yang dipancarkan).

  • Monitor ½ >> Offsets and Scale Factors :Disini kita bisa mengubah (memperbaiki) tampilan data di [Monitor x>>Data>>Integral]. Normalnya kita lakukan setelah selesai Flight Check.
Contoh :
Di [Monitor 1/2>>Data>>Integral], 9960 Hz Modulation terbaca 29.4%, tapi kenyataannya data FC adalah 30.1.

Maka untuk menyamakannya dengan data dari FC, kita lakukan langkah-langkah sbb :

[Monitor ½ >> Offsets and Scale factors], lakukan adjustment (dinaikkan) di 9960 Hz Modulation Scale. Lihat kembali data ‘9960 Hz Mod’ di Monitor>>Data. Lakukan adjustment sampai data terbaca adalah 30.1% sesuai dengan data dari FC.
  • Monitor ½ >> Test Signal Output (J3) :Dari sini kita dapat melihat di Oscilloscope ‘Composite Signal’, yaitu signal yang dipancarkan oleh system DVOR dan yang ditangkap oleh antenna NFM.

Dengan cable BNC, Oscilloscope kita hubungkan ke ‘J3’ di Monitor (1/2) CCA.
  


TRANSMITTER Screen di PMDT


  • [Transmitter >> Data >> Transmitter1 atau Transmitter2] :
Dari tampilan ini kita dapat menegathui data-data berupa ‘Carrier Power, Sideband 1, Sideband 2, Sideband 3, Sideband 4, Frequency Carrier, LSB USB, 30 Hz AM dan 30 Hz FM, VSWR, dari transmitter yang sedang ‘On-the air’.

  • [Transmitter >> Configuration >> Nominal] :

Digunakan untuk setting awal transmitter atau re-adjustment, yaitu : Azimuth Index, Output Power, Voice Modulation, Ident Modulation, Reference Modulation, SBO RF Level.

(Adjustment yang dilakukan akan mempengaruhi/mengubah parameter di transmitter1 dan juga di transmitter 2).
JADI HATI-HATI UNTUK MELAKUKAN ADJUSTMENT DI BAGIAN INI !!!
  •  Azimuth Index
Menyatakan ‘ketepatan’ arah pada waktu pesawat melakukan inbound (menuju ke bandara tujuan dengan referensi terhadap DVOR). Ketepatan ini sangat ditentukan oleh posisi antenna sideband no. 1 terhadap magnetic north).
Contoh :
Azimuth Index : 2.5, ini berarti antenna sideband offset (bergeser -2.5⁰) terhadap magnetic north bumi.
  • Output Power
Adjustment untuk power carrier output yang dari Power Amplifier. Setting power output (mis: 50 watt, atau 80 watt atau 100 watt) di bagian ini harus sama dengan pembacaan di alat ukur RF Wattmeter.
  • Voice Modulation
Setting dan Adjustment untuk ‘Voice Modulation’ (…%).
  • Ident Modulation
Setting dan Adjustment untuk ‘Ident Modulation’, 1020 Hz tone (…%).
  • Reference Modulation
Setting dan Adjustment untuk ‘reference signal’ 30 Hz AM Modulation, (….%).
  • SBO RF Level 
    Setting dan Adjustment untuk SBO (sideband power). 
    Pada waktu setting pertama sekali, umumnya ‘SBO RF Level’ di set ke 50.0%. Kemudian ‘Adjustment’ untuk masing-masing Sideband 1, Sideband 2, Sideband 3 dan Sideband 4, dilakukan melalui [Tranmsitter>>Configuration>>Offsets and Scale Factors (1/2)].
  • Transmitter >> Configuration >> TX1 (or TX2) :

Juga digunakan untuk setting awal transmitter atau re-adjustment, yaitu : Azimuth Index, Output Power, Voice Modulation, Ident Modulation, Reference Modulation, SBO RF Level.


(Perbedaannya adalah adjustment yang dilakukan akan mempengaruhi atau mengubah parameter hanya di satu saja, yaitu transmitter1 saja ATAU transmitter 2 saja). 

  • Azimuth Angle Offset
(untuk TX1 saja atau TX2 saja)
Contoh :

Azimuth Index : 2.5⁰, ini berarti antenna sideband offset (bergeser -2.5⁰) terhadap magnetic north bumi.

Misalnya kalau hanya untuk mengubah di Transmitter 1 saja, maka : [Transmitter >> Configuration >> Offsets and Scale factors], lakukan adjustment di ‘Azimut Angle Offset’ di kolom TX #1, ketik 2.5⁰.

  • Output Power Scale

(untuk TX1 saja atau TX2 saja)

Adjustment untuk power carrier output yang dari Power Amplifier.


Contoh :

Setting power output di [Transmitter>>Configuration>> Nominal], di set ke (miss. 80 watt) dan untuk TX #1 sudah pas 80.0 watt, TETAPI ketika TX #2 belum pas 80 watt, maka untuk menyamakan dengan TX #1, adjustment dilakukan di [Transmitter>>Configuration>>Offsets and Scale Factors >> Ouput Power Scale >> TX #2].  
  • Voice Modulation Scale 
(untuk TX1 saja atau TX2 saja)
Setting dan Adjustment untuk ‘Voice Modulation’ (…%).

  • Ident Modulation Scale

(untuk TX1 saja atau TX2 saja)

Setting dan Adjustment untuk ‘Ident Modulation’, 1020 Hz tone (…%).
  • Reference Modulation Scale
    (untuk TX1 saja atau TX2 saja) 
Setting dan Adjustment untuk ‘reference signal’ 30 Hz AM Modulation, (….%).
  • Sideband (1/2/3/4) RF Level Scale
    Setting dan Adjustment untuk Side band (SB 1, SB2, SB 3 dan SB4). Pada waktu setting pertama sekali, umumnya ‘SBO RF Level’ di set ke 50.0%. Kemudian ‘Adjustment’ untuk masing-masing Sideband 1, Sideband 2, Sideband 3 dan Sideband 4, dilakukan melalui [Tranmsitter>>Configuration>>Offsets and Scale Factors].
Contoh :
Untuk SB1 (dengan RF Wattmeter terpasang di SB1, J25 connector di bagian Commutator antenna), dengan setting SBO RF Level : 50.0% [Transmitter>>Configuration>>Nominal], power yang terbaca adalah 1.3 watt. Kita ingin menaikkan ke 1.8 watt. 
Maka langkah-langkah yang dilakukan adalah :
[Transmitter>>Config>>Offsets & Scale Factors>> Tx1 atau Tx2],
di kolom ‘Side band 1 RF Level Scale’, kita lakukan adjustment sampai pembacaan di RF Wattmeter mencapai 1.8 watt.
Untuk SB2, sama dengan di atas, HANYA adjustment di lakukan di Side band 2 RF Level Scale.
Untuk SB3, sama dengan di atas, HANYA adjustment di lakukan di Side band 3 RF Level Scale.
Untuk SB4, sama dengan di atas, HANYA adjustment di lakukan di Side band 4 RF Level Scale.
  • Transmitter Phasing
Transmitter phasing adalah procedure yang sangat terpenting untuk dilakukan, karena ini menyangkut mixing (bercampurnya sinyal) di udara dengan phase yang benar (Space Modulation). Phasing yang tepat akan menghasilkan modulasi 9960 Hz yang optimum, sehingga dengan demikian sinyal yang dipancarkan akan diterima dengan baik oleh pesawat dengan ‘error’ sekecil mungkin.
  • Sideband Phasing
Untuk system 1150A DVOR, sideband phasing berbeda dengan sideband to sideband phasing pada system 1150 DVOR (old system).
Pada system 1150A DVOR, phasing terhadap sideband dilakukan di masing-masing sideband, yaitu Sideband 1, Sideband 2, Sideband 3 dan Sideband 4.
Adjustment dilakukan di :
[Transmitter>>Configuration>>Offsets and Scale Factors>>TX #1 atau TX #2] : 
Sideband 1 Phase Offset
Sideband 2 Phase Offset
Sideband 3 Phase Offset
Sideband 4 Phase Offset
Pocedure Sideband Phasing (Performance Check/Alignment)
Dibawah ini adalah langkah-langkah procedure untuk alignment Sideband Amplifier, yaitu :
  1. System diaktifkan dalam ‘By-pass’ mode
  2. Dengan menggunakan DVM (Digital Volt Meter), periksa tegangan di SB1/2:
    • TP1 (1A4A1), SB1 PHS DET, adjust R1, sehingga tegangan 0.90 – 0.95 Vdc.
    • TP5 (1A4A1), PHS ERROR, adjust R1, sehingga tegangan 0.89 – 0.91 Vdc.
    • TP4 (1A4A1), MEAN/DYN PHS, pastikan tegangan 2.0 – 9.0 Vdc. Jika tidak dalam range ini, lakukan adjustment dengan R1.
    • TP7 (1A4A1), SB1 PHS DET, adjust R4, sehingga tegangan 0.90 – 0.95 Vdc.
    • TP11 (1A4A1), PHS ERROR, adjust R4, sehingga tegangan 0.89 – 0.91 Vdc.
    • TP10 (1A4A1), MEAN/DYN PHS, pastikan tegangan 2.0 – 9.0 Vdc. Jika tidak dalam range ini, lakukan adjustment dengan R4.
  3. Lakukan hal yang sama untuk SB3/4 (Sideband 3 & Sideband 4).
  4. Lakukan adjustment melalui [Transmitter>>Configuration>>Offsets and Scale Factors], adjust ‘Sideband 1 Phase Offset’ dan ‘Sideband 2 Phase Offset’ sehingga tegangan di TP6 (1A4A1) mencapai (0.0 Vdc ±0.1 Vdc).
  5. Nilai ( ⁰) perbedaan yang terjadi antara ‘SB1 Phase Offset dengan SB2 Phase Offset’ paling tepat adalah 0. Misal, jika terjadi perbedaan sampai 10⁰ antara SB1 Phase Offset dengan SB2 Phase Offset, maka sebaiknya diset SB1 Phase Offset menjadi -5⁰ dan SB2 Phase Offset menjadi +5⁰.
  6. Lakukan adjustment di PMDT, [Transmitter>>Configuration>>Offset and Scale Factors], pada bagian ‘Sideband RF Level Scale’ set ke 100.
  7. Adjust sideband amplifier supaya outputnya sama dengan sideband yang lainnya (R3 untuk mengubah power Sideband 1 atau Sideband 3, R6 untuk mengubah power output Sideband 2 atau Sideband 4).
  8. RMS>>Config Backup.
  • Carrier to Sideband Phasing
Adjustment dilakukan untuk mendapatkan ‘% modulasi 9960 Hz’ yang maksimum di udara tanpa menaikkan Sideband RF Level (Sideband power).
Dengan mengamati ‘Composite Signal’ di Oscilloscope yang terhubung ke ‘J3 (Test) connector’ di Monitor CCA, maka adjustment ‘Reference to Sideband Phase Offset’ dapat dilakukan dengan tepat.
Carrier-Sideband Phase Offset (Course), adalah penambahan panjang cable secara electronic (program) dengan perubahan 0⁰, 90⁰, 180⁰, 270⁰, 360⁰.
Carrier-Sideband Phase Offset (Fine), adalah menambah atau mengurangi panjang cable secara electronic (-50⁰ sampai dengan +50⁰) dengan perubahan terkecil setiap 1.0⁰.


FLIGHT COMMISSIONING

Langkah-langkah di bawah ini adalah procedure yang dilakukan selama pelaksanaan Flight Commissioning atau Flight Check secara periodic. 
Point-point yang di check adalah :
Reference Modulation (30 Hz AM Modulation) 
Ketika pertama kali dicheck adalah TX #1.
Maka untuk adjustment ’30 Hz AM Modulation’ ketika diminta untuk menaikkan atau menurunkan : (Nominal data : 30.0%
[Transmitter>>Configuration>>Offsets and Scale Factors>>Tx #1],Lakukan adjustment di : [Reference Modulation Scale], sehingga pembacaan di FC menjadi 30.0%
Ketika change ke TX #2, 
[Transmitter>>Configuration>>Offsets and Scale Factors>>Tx #2], Lakukan adjustment di : [Reference Modulation Scale], sehingga pembacaan di FC menjadi 30.0%

9960 Hz Modulation

Ketika di TX #1, untuk adjustment ‘9960 Hz Modulation’ dapat dilakukan :
[Transmitter>>Configuration>>Nominal]
Lakukan adjustment pada ‘SBO RF Level’.
Pada waktu di TX #2, maka untuk adjustment ‘9960 Hz Modulation’ ini dilakukan melalui :
[Transmitter>>Configuration>>Offsets and Scale Factors>>Tx #2], maka di kolom TX #2, lakukan adjustment pada “TX Sideband RF Level Sclae”

Atau :

Kalau power masing-masing sideband 1,2,3,4 tidak sama, maka lakukakan adjustment seperti di bawha ini :
[Transmitter>>Configuration>>Offsets and Scale Factors>>Tx #2], maka di kolom TX #2, lakukan adjustment pada :
  • SBO1 RF Level Scale, (misal data adalah 100.0)
  • SBO2 RF Level Scale, (misal data adalah 101.5)
  • SBO3 RF Level Scale, (misal data adalah 98.5)
  • SBO4 RF Level Scale, (misal data adalah 102.3)
Masukkan perubahan dengan skala yang sama. Misalnya pada ‘SBO1 RF Level Scale’ dinaikkan ‘5.0’, menjadi 105.0, maka ‘SBO2 RF Level Scale’ menjadi 106.5, SBO3 RF Level Scale 103.5, dan SBO4RF Level Scale menjadi 107.3.

Error
Setelah pengechekan ’30 Hz Modulation’ dan ‘9960 Hz Modulation’, maka FC akan melakukan ‘INBOUND’ untuk pengechekan ‘ERROR’. Error yang dimaksud di sini adalah seberapa jauh peyimpangan yang terjadi terhadap posisi runway.
Misalnya, pada waktu INBOUND, FC mengatakan ‘Error’ +2.0⁰, dan kita diminta untuk membuat ke 0.0⁰, maka kita lakukan adjustment di :
[Transmitter>>Configuration>>Nominal>>Azimuth Index], 
Misal pada Azimuth Index: 0.0⁰, maka data baru adalah -2.0⁰
Pada waktu change ke TX #2, Error nya adalah -0.5⁰, maka adjustment dilakukan pada : 
[Transmitter>>Configuration>>Offsets and Scale Factors>> Azimuth Angle Offset>>TX #2],
maka lakukan perubahan sebesar +0.5⁰ terhadap data yang ada. 

9960 Hz Deviation
Tidak ada adjustment pada ‘9960 Hz Deviation’, ini karean langsung didapat dari hasil phasing DVOR, juga fungsi dari diameter antenna sideband dan frequency DVOR. 
Nominal data adalah : 16.0
 

Ident Modulation
Adjustment untuk menaikkan % modulasi dari Ident tone.

Monitor Alarm

Menjelang terakhir dari Flight Check sebelum orbit 40 nM, FC akan meminta ‘monitor alarm’. Maksudnya disini adalah, ingin memastikan kalau terjadi pergeseran ±1⁰, maka system akan alarm. [Transmitter>>Configuration>>Nominal>>Azimuth index], maka lakukan pergeseran ±1⁰ dari nilai Azimuth index yang sekarang.
Contoh :
Azimuth Index di [Transmitter>>Nominal] : 2.5⁰.
Ketika FC meminta ‘-1.0 alarm’, maka di [Transmitter >> Configuration >> Nominal] di bagian ‘Azimuth Index’ kita masukkan data baru yaitu menjadi ‘1.5⁰’.


Orbit 40 nM (nutical miles)
Setelah itu, maka FC akan melakukan orbit 40 nM untuk mengechek coverage area dan juga untuk melihat apakah ada daerah-daerah yang restricted (penerimaan DVOR mengalami gangguan bisa jadi disebabkan oleh terrain, mis. Pegunungan).

 
Beberapa Command Yang Penting Untuk Diketahui

Untuk setting “Ident code” :

  • [Transmitter>>Configuration>>Nominal], lalu ketikkan di bagian colom ‘Ident’, Ident code yang sesuai dengan bandara setempat.
  • Untuk meng-aktifkan (menon-aktifkan) “IDENT” :
  • [Transmitter>>Commands>>Transmitter Ident>> Normal (Off)]
  • Untuk mendengarkan ‘Ident code’ apakah sudah sesuai : [RMS>>Command>>Select Audio>>Monitor #1 Ident / Monitor #2 Ident].



Maintenance Alert’ (Yellow LED) masih hidup, maka ada beberapa penyebabnya, yaitu :
  • System masih dalam kondisi “Local Control” (Local Control masih aktif).
  • System dalam kondisi ‘Standby TX (yang bukan sebagai main transmitter)’ connected to antenna. Untuk ini, supaya maintenance alert LED off, pilih (tekan) di bagian LCU transmitter yang ke antenna sebagai ‘main’
  • Atau bisa dilihat ke :
  • [RMS>>Status], atau

  • [RMS>>Data], atau

  • [RMS>>Configuration>>General / Power Supply Limits], atau

  • [Monitors>>Data>>Notch Monitor atau Sideband Antenna VSWR], atau

  • [Transmitter>>Data>> Status – TX#1 atau Status – TX#2]
  • Kalau penyebab maintenance alert adalah ‘Notch Monitor’, maka di [Monitors>>Configuration>>General], Disable Notch Monitor. 
  • Kalau penyebab maintenance alert adalah ‘Sideband Antenna VSWR’, maka [Monitors>>Configuration>>Alarm Limits], adjust limits di bagian ‘Sideband VSWR’. 
  • Kalau penyebab maintenance alert adalah ‘Sideband 1/2/3/4 Reflected Power’ di [Transmitter>>Data>>TX-#1 status atau TX-#2 Status], maka di [Transmitter>>Configuration>>Offsets and Scale Factors], adjust ‘Sideband VSWR Offset’ di kolom TX-1 atau TX-2. 
  • Kalau penyebab maintenance alert adalah ‘Sideband Antenna VSWR’, di [Monitors>>Data>>Sideband antenna VSWR], maka di [Monitor 1/2>>Configuration>>Offsets and Scale Factors], adjust di bagian ‘Odd Antenna Sideband Return Loss Offset’ & ‘Even Antenna Sideband Return Loss Offset’, sehingga nilai 48 antenna sideband VSWR turun.


Sumber : Soft Copy dari Pak Robin Tampubolon (http://bdg.centrin.net.id/) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar